Prosedur Pembukuan (Bookkeeping Procedures)

1. Jurnal Umum (General Journal)

Teori: Jurnal umum adalah buku yang digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Semua transaksi yang terjadi dalam periode akuntansi dicatat di jurnal umum sebelum diposting ke buku besar.

Contoh: Pada 1 Januari 2025, perusahaan melakukan transaksi penjualan barang senilai Rp 10.000.000 secara tunai.

Jurnal Umum:

Tanggal

Akun

Debit

Kredit

1 Januari 2025

Kas

Rp 10.000.000

 

1 Januari 2025

Pendapatan Penjualan

 

Rp 10.000.000

Penjelasan:

  • Kas didebit karena perusahaan menerima uang tunai sebesar Rp 10.000.000.
  • Pendapatan Penjualan dikredit karena ada pendapatan yang diterima perusahaan.

2. Buku Besar (Ledger)

Teori: Buku besar digunakan untuk memindahkan (posting) setiap transaksi yang tercatat dalam jurnal umum ke dalam akun-akun yang ada. Buku besar memisahkan transaksi berdasarkan jenis akun yang digunakan.

Contoh: Dari jurnal umum di atas, kita akan mempostingnya ke dalam buku besar.

Buku Besar:

Akun Kas:

Tanggal

Keterangan

Debit

Kredit

Saldo

1 Januari 2025

Pendapatan Penjualan

Rp 10.000.000

 

Rp 10.000.000


Akun Pendapatan Penjualan:

Tanggal

Keterangan

Debit

Kredit

Saldo

1 Januari 2025

Kas

 

Rp 10.000.000

Rp 10.000.000


3. Neraca Saldo (Trial Balance)

Teori: Neraca saldo adalah daftar saldo dari semua akun yang ada dalam buku besar pada suatu periode tertentu untuk memastikan bahwa jumlah debit dan kredit seimbang. Neraca saldo akan digunakan untuk menyusun laporan keuangan.

Contoh: Setelah posting ke buku besar, kita menyusun neraca saldo.

Neraca Saldo:

Akun

Debit

Kredit

Kas

Rp 10.000.000

 

Pendapatan Penjualan

 

Rp 10.000.000

Total

Rp 10.000.000

Rp 10.000.000


4. Jurnal Penyesuaian (Adjusting Journal Entries)

Teori: Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan akun-akun yang belum tercatat atau yang harus disesuaikan pada akhir periode akuntansi, seperti penyusutan, pendapatan yang diterima dimuka, dan beban yang belum dibayar.

Contoh: Pada 31 Desember 2025, perusahaan mencatat penyusutan mesin sebesar Rp 500.000. Oleh karena itu, kita membuat jurnal penyesuaian.

Jurnal Penyesuaian:

Tanggal

Akun

Debit

Kredit

31 Desember 2025

Beban Penyusutan Mesin

Rp 500.000

 

31 Desember 2025

Akumulasi Penyusutan Mesin

 

Rp 500.000


Penjelasan:

  • Beban Penyusutan Mesin didebit untuk mencatat biaya penyusutan selama periode tersebut.
  • Akumulasi Penyusutan Mesin dikredit karena penyusutan merupakan pengurangan nilai mesin yang tercatat sebagai akumulasi.

5. Neraca Lajur (Worksheet)

Teori: Neraca lajur digunakan untuk mempersiapkan laporan keuangan. Di dalam neraca lajur, saldo akun sebelum dan sesudah penyesuaian dicatat untuk membantu dalam penyusunan laporan laba rugi dan neraca.

Contoh: Neraca lajur untuk akun Kas dan Pendapatan Penjualan setelah jurnal penyesuaian.

Neraca Lajur:

Akun

Debit Sebelum Penyesuaian

Kredit Sebelum Penyesuaian

Debit Setelah Penyesuaian

Kredit Setelah Penyesuaian

Kas

Rp 10.000.000

 

Rp 10.000.000

 

Pendapatan Penjualan

 

Rp 10.000.000

 

Rp 10.000.000

Beban Penyusutan Mesin

 

 

Rp 500.000

 

Akumulasi Penyusutan Mesin

 

 

 

Rp 500.000


6. Laporan Keuangan (Financial Statements)

Teori: Laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Laporan ini digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh.

Contoh:

Laporan Laba Rugi:

Keterangan

Jumlah

Pendapatan Penjualan

Rp 10.000.000

Beban Penyusutan Mesin

Rp 500.000

Laba Bersih

Rp 9.500.000


Neraca:

Contoh:

Laporan Laba Rugi:

Keterangan

Jumlah

Pendapatan Penjualan

Rp 10.000.000

Beban Penyusutan Mesin

Rp 500.000

Laba Bersih

Rp 9.500.000

Neraca:

Keterangan

Jumlah

Aset

 

Kas

Rp 10.000.000

Mesin (setelah penyusutan)

Rp 4.500.000

Total Aset

Rp 14.500.000

Kewajiban dan Ekuitas

 

Utang Usaha

Rp 5.000.000

Modal

Rp 5.000.000

Laba Ditahan

Rp 4.500.000

Total Kewajiban dan Ekuitas

Rp 14.500.000


Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement):

Laporan arus kas menunjukkan bagaimana kas perusahaan masuk dan keluar selama periode tertentu. Laporan ini terdiri dari tiga bagian utama: Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Arus Kas dari Aktivitas Investasi, dan Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan.

Teori:

  • Arus Kas dari Aktivitas Operasi: Ini mencakup kas yang diterima atau dibayarkan dari kegiatan utama perusahaan, seperti pendapatan dan beban.
  • Arus Kas dari Aktivitas Investasi: Mencakup kas yang digunakan atau diterima dari investasi aset jangka panjang.
  • Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan: Mencakup kas yang diterima atau dibayarkan dari pembiayaan, seperti pinjaman atau penerbitan saham.

Contoh Laporan Arus Kas:

Keterangan

Jumlah

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

 

Penerimaan Kas dari Pelanggan

Rp 10.000.000

Pembayaran Kas untuk Beban Operasional

(Rp 6.000.000)

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi

Rp 4.000.000

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

 

Pembelian Aset Tetap (Mesin)

(Rp 4.500.000)

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi

(Rp 4.500.000)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

 

Penerimaan Pinjaman

Rp 5.000.000

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan

Rp 5.000.000

Kenaikan Kas Bersih

Rp 4.500.000

Saldo Kas Awal

Rp 5.500.000

Saldo Kas Akhir

Rp 10.000.000

Penjelasan Laporan Arus Kas:

  • Arus Kas dari Aktivitas Operasi menunjukkan bahwa perusahaan menerima kas sebesar Rp 10.000.000 dari pelanggan dan membayar beban operasional sebesar Rp 6.000.000, sehingga kas bersih dari aktivitas operasi adalah Rp 4.000.000.
  • Arus Kas dari Aktivitas Investasi menunjukkan bahwa perusahaan mengeluarkan kas Rp 4.500.000 untuk membeli mesin baru.
  • Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan menunjukkan bahwa perusahaan menerima pinjaman sebesar Rp 5.000.000, yang meningkatkan kas perusahaan.
  • Kenaikan Kas Bersih adalah selisih antara kas masuk dan keluar, yang sebesar Rp 4.500.000.
  • Saldo Kas Akhir mencatat jumlah kas yang ada pada akhir periode, yaitu Rp 10.000.000.

7. Jurnal Penutupan (Closing Journal Entries)

Teori: Jurnal penutupan dibuat untuk menutup akun-akun pendapatan dan beban agar tidak terbawa ke periode akuntansi berikutnya. Semua akun pendapatan dan beban akan dipindahkan ke akun laba ditahan.

Contoh: Untuk menutup akun pendapatan dan beban, kita membuat jurnal penutupan sebagai berikut:

Jurnal Penutupan:

Tanggal

Akun

Debit

Kredit

31 Desember 2025

Pendapatan Penjualan

Rp 10.000.000

 

31 Desember 2025

Laba Ditahan

 

Rp 10.000.000

31 Desember 2025

Beban Penyusutan Mesin

Rp 500.000

 

31 Desember 2025

Laba Ditahan

 

Rp 500.000


8. Neraca Saldo Setelah Penutupan (Post-Closing Trial Balance)

Teori: Neraca saldo setelah penutupan adalah daftar saldo akun-akun permanen yang tersisa setelah dilakukan penutupan akun nominal. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pembukuan telah dilakukan dengan benar setelah penutupan.

Contoh: Setelah jurnal penutupan, neraca saldo setelah penutupan hanya mencatat akun-akun permanen seperti Kas, Laba Ditahan, dan Akumulasi Penyusutan Mesin.

Neraca Saldo Setelah Penutupan:

Akun

Debit

Kredit

Kas

Rp 10.000.000

 

Akumulasi Penyusutan Mesin

 

Rp 500.000

Laba Ditahan

Rp 9.500.000

 

Total

Rp 10.000.000

Rp 10.000.000


9. Jurnal Pembalik (Reversing Journal Entries)

Teori: Jurnal pembalik dibuat untuk membalikkan jurnal penyesuaian yang bersifat sementara, seperti penyusutan, agar mempermudah pencatatan transaksi pada periode berikutnya.

Contoh: Jika kita membuat jurnal penyesuaian untuk penyusutan mesin, jurnal pembalik akan membalikkan penyusutan yang telah dicatat.

Jurnal Pembalik:

Tanggal

Akun

Debit

Kredit

1 Januari 2026

Akumulasi Penyusutan Mesin

Rp 500.000

 

1 Januari 2026

Beban Penyusutan Mesin

 

Rp 500.000

Kesimpulan:

Proses pembukuan ini dimulai dari pencatatan transaksi di jurnal umum, dilanjutkan dengan pemindahan ke buku besar, kemudian dibuat neraca saldo untuk memverifikasi keseimbangan, hingga dibuat jurnal penyesuaian untuk mencocokkan saldo akun dengan kondisi yang sesungguhnya. Setelah itu, laporan keuangan disusun, dan dilakukan jurnal penutupan untuk menutup akun pendapatan dan beban. Di akhir siklus akuntansi, neraca saldo setelah penutupan dan jurnal pembalik disusun untuk memastikan bahwa akuntansi siap memasuki periode berikutnya.


English Translation

1. General Journal

Theory: The general journal is used to record all transactions that occur within a company. Each transaction is recorded by date and the accounts involved, with debits and credits.

Example: On January 1, 2025, the company received a cash payment of Rp 10,000,000 from a customer.

General Journal:

Date

Account

Debit

Credit

1-Jan-25

Cash

Rp 10,000,000

 

1-Jan-25

Sales Revenue

 

Rp 10,000,000

Explanation:

  • Cash is debited because the company received Rp 10,000,000 in cash.
  • Sales Revenue is credited because the company earned revenue.

2. Ledger

Theory: The ledger is used to transfer information from the general journal to specific accounts. Every transaction recorded in the general journal is posted to the appropriate accounts in the ledger.

Example: Post the general journal entries to the ledger for the Cash and Sales Revenue accounts.

Ledger:

Cash Account:

Date

Description

Debit

Credit

Balance

1-Jan-25

Sales Revenue

Rp 10,000,000

 

Rp 10,000,000


Sales Revenue Account:

Date

Description

Debit

Credit

Balance

1-Jan-25

Cash

 

Rp 10,000,000

Rp 10,000,000


3. Trial Balance

Theory: The trial balance is a report that shows the balances of all accounts in the ledger at a specific point in time. The purpose is to ensure that total debits equal total credits.

Example: Trial balance for the Cash and Sales Revenue accounts after posting to the ledger.

Trial Balance:

Account

Debit

Credit

Cash

Rp 10,000,000

 

Sales Revenue

 

Rp 10,000,000

Total

Rp 10,000,000

Rp 10,000,000

4. Adjusting Journal Entries

Theory: Adjusting journal entries are used to record transactions that have not been previously recorded or need to be adjusted at the end of the accounting period. These entries are necessary to match the company's revenues and expenses to the correct period.

Example: On December 31, 2025, the company recorded depreciation on machinery for Rp 500,000.

Adjusting Journal Entries:

Date

Account

Debit

Credit

31-Dec-25

Depreciation Expense

Rp 500,000

 

31-Dec-25

Accumulated Depreciation

 

Rp 500,000

5. Worksheet

Theory: A worksheet is used to prepare financial statements by adjusting accounts and ensuring that the results are accurately reflected.

Example: A worksheet showing account balances after adjustments.

Worksheet:

Account

Debit Before Adjustment

Credit Before Adjustment

Debit After Adjustment

Credit After Adjustment

Cash

Rp 10,000,000

 

Rp 10,000,000

 

Sales Revenue

 

Rp 10,000,000

 

Rp 10,000,000

Depreciation Expense

 

 

Rp 500,000

 

Accumulated Depreciation

 

 

 

Rp 500,000

6. Financial Statements

Theory: The financial statements include the income statement, balance sheet, and cash flow statement. These statements provide a comprehensive picture of the company’s financial performance during the accounting period.

Income Statement:

Description

Amount

Sales Revenue

Rp 10,000,000

Depreciation Expense

Rp 500,000

Net Profit

Rp 9,500,000


Balance Sheet:

Description

Amount

Assets

 

Cash

Rp 10,000,000

Machinery (after depreciation)

Rp 4,500,000

Total Assets

Rp 14,500,000

Liabilities and Equity

 

Accounts Payable

Rp 5,000,000

Capital

Rp 5,000,000

Retained Earnings

Rp 4,500,000

Total Liabilities and Equity

Rp 14,500,000

Cash Flow Statement:

The cash flow statement shows how cash is received and spent during a specific period. It consists of three main sections: Operating Activities, Investing Activities, and Financing Activities.

Theory:

  • Cash Flow from Operating Activities: This includes cash received or paid from the company’s core operations, such as revenue and expenses.
  • Cash Flow from Investing Activities: This includes cash spent or received from long-term asset investments.
  • Cash Flow from Financing Activities: This includes cash received or paid from financing activities like loans or issuing stock.

Example Cash Flow Statement:

Description

Amount

Cash Flow from Operating Activities

 

Cash Received from Customers

Rp 10,000,000

Cash Paid for Operating Expenses

(Rp 6,000,000)

Net Cash from Operating Activities

Rp 4,000,000

Cash Flow from Investing Activities

 

Purchase of Fixed Assets (Machinery)

(Rp 4,500,000)

Net Cash from Investing Activities

(Rp 4,500,000)

Cash Flow from Financing Activities

 

Receipt of Loan

Rp 5,000,000

Net Cash from Financing Activities

Rp 5,000,000

Net Increase in Cash

Rp 4,500,000

Beginning Cash Balance

Rp 5,500,000

Ending Cash Balance

Rp 10,000,000

Explanation of the Cash Flow Statement:

  • Cash Flow from Operating Activities shows that the company received Rp 10,000,000 from customers and paid Rp 6,000,000 for operational expenses, resulting in net cash from operations of Rp 4,000,000.
  • Cash Flow from Investing Activities shows that the company spent Rp 4,500,000 to purchase machinery.
  • Cash Flow from Financing Activities shows that the company received Rp 5,000,000 in loans, which increased cash.
  • Net Increase in Cash is the difference between cash inflows and outflows, which equals Rp 4,500,000.
  • Ending Cash Balance is the total cash the company has at the end of the period, which is Rp 10,000,000.

7. Closing Journal Entries

Theory: Closing journal entries are used to close revenue and expense accounts so that they do not carry over to the next accounting period.

Example of Closing Journal Entries:

Date

Account

Debit

Credit

31-Dec-25

Sales Revenue

Rp 10,000,000

 

31-Dec-25

Retained Earnings

 

Rp 10,000,000

31-Dec-25

Depreciation Expense

Rp 500,000

 

31-Dec-25

Retained Earnings

 

Rp 500,000


8. Post-Closing Trial Balance

Theory: The post-closing trial balance shows the remaining balances in the permanent accounts after the closing process. Only the permanent accounts (such as cash, accounts payable, and capital) remain.

Example of Post-Closing Trial Balance:

Account

Debit

Credit

Cash

Rp 10,000,000

 

Accumulated Depreciation

 

Rp 500,000

Retained Earnings

Rp 9,500,000

 

Total

Rp 10,000,000

Rp 10,000,000


9. Reversing Journal Entries

Theory: Reversing journal entries are used to reverse temporary adjustments made at the end of the period to make it easier to record transactions in the following period.

Example of Reversing Journal Entries:

Date

Account

Debit

Credit

1-Jan-26

Accumulated Depreciation

Rp 500,000

 

1-Jan-26

Depreciation Expense

 

Rp 500,000

With these steps, a company can prepare complete financial statements, including the income statement, balance sheet, and cash flow statement, and perform the closing and reversing processes for the next period.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chart of Account

Double Entry